Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidz Menjawab saat ditanyakan mengenai Negara sekuler.
Saya (Habib Ismail Fajrie Alatas) ingat ketika Habib Umar bin Hafidh berkunjung ke University of Michigan, ditanya oleh mahasiswa.
"Bagaimana kita sebagai Muslim hidup di negara sekuler seperti Amerika, Bib? Tanya si mahasiswa."
Habib Umar menjawab:
"Ya yang penting anda pelajari agama, didik anak-anak agar bisa menjadi manusia yang baik , Sebagai penduduk/ warga negara kalian wajib menaati aturan dan hukum yg berlaku. Gak usah mikirin negara sekuler/tidak sekuler. Toh sebagai rakyat, anda tidak bertanggung jawab atas kebijakan dan politik pemerintah.
Di hari akhir nanti, anda hanya dimintai pertanggung jawaban sesuai kapasitas anda. Urusan politik/negara tidak akan diadili.
Kecuali jika anda seorang penguasa, baru anda akan dimintai pertanggung jawaban oleh Tuhan tentang masalah kenegaraan.
Kalau cuman warga negara biasa sih, gak diadili masalah negara. Yang diadili masalah ibadah, amal, dan kebajikan/kejahatan kita.
Susunlah prioritas. Siapkan diri untuk hal-hal yg akan ditanya/diadili kelak. Jangan menyibukkan diri dengan hal-hal yg kurang relevan.
Jangan sampai kita malah buang waktu untuk hal-hal yang bukan termasuk prioritas utama, seperti mengubah negara sekuler jadi negara islam."
Begitu kurang lebihnya jawaban Habib Umar. Si mahasiswa tampak puas dengan jawaban tersebut.
------------------------
Mari bersholawat:
Allahuma sholli 'alaa sayyidina Muhammad nabiyyil umiyyi wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa ssalim
1. Man jadda wajada - من جدّ وجد "Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya." 2. Man saaro darbi wasola - من سار على الدرب وصل "Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)." 3. Wa maa ladatu illa ba'dat ta'bi - ومااللذّة إلا بعد التعب "Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan." 4. Man yazro' yahsud - من يزرع يحصد "Barang siapa yang menanam pasti akan memetik (mengetam)." 5. lan tarji'al ayyamul lati madhot - لن ترجع الأيّام التي مضت "Tidak akan pernah kembali lagi hari-hari yang te...
Komentar
Posting Komentar