Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
ABU BAKR AL FARGHANI ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ adalah seorang ahli ibadah yang tidak memiliki apa-apa.
Meski demikian, Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ menampakkan diri sebagai seorang saudagar.
Beliau ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ memakai pakaian rangkap berwarna putih, mengenaikan surban dan
sandal bersih di tanggannya ada kunci besar yang bentuknya indah.
Sedangkan Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ sendiri tidak memiliki rumah dan tidur dari masjid ke masjid.
Namun karena penampilannya, masyarakat umum memandang Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
sebagai seorang saudagar, hanya kalangan khusus saja yang mengetahui
hakikat keadaan ahli ibadah ini.
Suatu saat,
Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ melakukan perjalanan ke Mesir dengan pakaian indahnya tersebut.
Para ahli ibadah pun tahu bahwa yang datang adalah ahli ibadah,
hingga mereka berkumpul untuk mendengar petuahnya.
Sampai pada suatu saat Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ melakukan perjalanan dengan
diikuti oleh ahli ibadah yang lain. Karena tidak tahan, banyak ahli ibadah yang berhenti
dan tidak sanggup mengikuti perjalanan kecuali sedikit.
Sampai akhirnya Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ bertanya kepada mereka,
”Apakah kalian merasa lapar?”
Mereka yang mengikuti perjalanan pun mengiyakan.
Akhirnya rombongan itu bersitirahat di sebuah kampung yang terdapat biara para rahib.
Melihat rombongan itu, seorang rahib menyeru kepada rahib-rahib lainnya,
”Berilah makanan kepada para rahib Muslim ini,
sesungguhnya ada sebagaian dari mereka yang tidak sabar terhadap rasa lapar”.
Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ pun tersinggung dengan ucapan rahib tersebut,
hingga Beliau ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ menyampaikan,
”Wahai rahib, apakah engkau sudah mengetahui ilmu mengenai bersabar dalam lapar?”
Rahib itu pun bertanya, ”Bagaimana?”
Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ pun menjawab,
”Wahai rahib, turunlah dari biaramu dan makanlah sesukamu,
kemudian ikutlah bersamaku untuk masuk ke dalam sebuah ruangan untuk dikunci
dan tidak membawa apa-apa kecuali air untuk kita bersuci.
Barang siapa tidak tahan, maka ia memberi tanda untuk keluar dan
mengikut ajaran temannya yang masih tetap dalam kondisi semula.
Sedangkan aku sudah tiga hari tidak mencium bau makanan”.
Akhirnya Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ dan rahib pun sepakat untuk
masuk ruangan kosong dan terkunci,
sedangkan para ahli ibadah dan para rahib lain mengamati terus-menerus.
Dan selama 40 hari mereka tidak melihat ada tanda apa-apa.
Sampai akhirnya di hari ke 41, terdengar suara ketukan pintu dari
dalam ruangan itu dan ketika dibuka,
maka yang muncul adalah rahib yang meminta pertolongan.
Mereka yang berada di sekitarnya pun segera memberi minum
sedangkan Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ hanya melihat saja.
Tak lama kemudian rahib pun kembali kepada Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ dan mengucap,
”Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Setelah itu, Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ pun memberi nasihat kepada para rahib
yang berada di biara itu, hingga akhirnya seluruhnya mengikrarkan diri untuk masuk Islam.
Dan Al Farghani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ akhirnya kembali ke Baghdad bersama
para ahli ibadah dan para rahib yang telah masuk Islam.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Semoga bermanfaat
Silahkan share
Sumber :
Thabaqat Al Auliya, hal. 304
Komentar
Posting Komentar