Langsung ke konten utama

KISAH IBRAHIM BIN ADHAM ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ DAN DINAR EMAS


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
Dalam sebuah perjalanan, Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ hendak naik kapal laut.
Sang petugas kapal meminta ongkos dua dinar.
Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata,
“Sekarang saya tidak punya uang.
Tapi saya akan berikan kepadamu di tengah perjalanan kita.”
Sang petugas kapal menjawab,
”Perjalanan kita ini di laut, bagaimana kamu bisa memberiku uang?”
Tapi Ia kemudian berpikir,
”Barangkali orang ini menyimpan hartanya di salah satu pulau yang akan dilewati.”
Akhirnya Ia mengizinkan Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ naik kapal.
Ketika kapal berlabuh di sebuah pulau, sang petugas kembali berkata :
”Berikan dua dinar itu.”
Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ menjawab,”Ya.”
Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ turun ke daratan.
Sementara sang petugas diam-diam mengikutinya.
Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ terus berjalan hingga tiba di ujung pulau itu.
Beliau ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ lalu shalat beberapa rakaat dan berdoa kepada Allah ﷻ ketika sujud.
“Ya Allah, orang ini meminta haknya yang menjadi kewajibanku. Tolong berilah Ia dariku.”
Ketika Beliau ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ mengangkat kepala dari sujudnya,
Beliau ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ lihat tanah di sekitarnya tertutupi dinar-dinar emas yang berkilauan.
Ketika sang petugas kapal menghampiri dan Ibrahim melihatnya,
Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata,
“Ambillah hakmu dan jangan lebih.
Jangan ceritakan apa yang kau lihat ini kepada siapapun.”
Ketika kapal itu kembali di tengah lautan, badai menghantam kapal.
Para penumpang panik. Dan sang petugas kapal itu berteriak memanggil-manggil.
“Mana orang yang baru bayar dinar di pulau itu? Kalian cari dan temui orang itu.
Biar dia berdoa kepada Allah ﷻ agar menyelamatkan kita dari badai ini.”
Ketika itu Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ sedang tidur dengan kepala tertutup mantelnya.
Sang petugas kapal itu menemuinya dan berkata,
“Tidakkah kau lihat situasi penumpang?”
Ibrahim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ pun bangun dan berdoa,
“Ya Allah Engkau telah perlihatkan kekuasaan-Mu. Sekarang perlihatkanlah rahmat-Mu.”
Tiba-tiba badai itu mereda dan tenanglah kapal itu.
CATATAN :
Ibrahim ibn Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ Lahir di Balkh dengan nama Abu Ishak Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
pada tahun 168 Hijriah atau 782 Masehi.
Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ merupakan seorang raja di Balkh yakni sebuah
daerah tempat awal perkembangan ajaran Budha.
Kisah Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ adalah satu kisah yang cukup menonjol di masa awal kesufian.
Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ terlahir dari keluarga bangsawan Arab yang dalam sejarah sufi
Beliau ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ sangat dikenal karena meninggalkan kerajaannya dan
memilih menjalani latihan pengendalian tubuh dan jiwa.
Dalam tradisi kesufian banyak menceritakan tentang tindakan keberanian,
rendah hati, serta gaya hidupnya yang cukup bertolak belakang dengan
kehidupannya semasa menjadi Raja Balkh.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Nu'yam ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ,
Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ menekankan akan pentingnya ketenangan dan
meditasi dalam melakukan pelatihan pengendalian tubuh dan jiwa.
Rumi dalam Mansawi yang ditulisnya mejelaskan secara ditel bagaimana kehidupan
dari Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ . Salah satu murid Ibrahim bin Adham ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ yang terkenal
adalah Shaqiq al-Balk ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ .
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Semoga bermanfaat
Silahkan share
Sumber :
Kitab : Qisasul Auliya` (Kisah Para Kekasih Allah)
Karya : Muhammad Khalid Tsabit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata bahsa arab dan artinya

1. Man jadda wajada - من جدّ وجد "Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya." 2. Man saaro darbi wasola - من سار على الدرب وصل "Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)." 3. Wa maa ladatu illa ba'dat ta'bi - ومااللذّة إلا بعد التعب "Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan." 4. Man yazro' yahsud - من يزرع يحصد "Barang siapa yang menanam pasti akan memetik (mengetam)." 5. lan tarji'al ayyamul lati madhot - لن ترجع الأيّام التي مضت "Tidak akan pernah kembali lagi hari-hari yang telah berlalu." 6. Idza shodaqol azmu wadhohas sabil - إذا صدق العزم وضح السبيل "Jika ada kemauan yang bersungguh-sungguh pasti terbukalah jalannya." 7. Ijhad walaa taksal wa laa taku ghofielan, fan nadaamutul uqba liman yatakaasalu - اجهد ولا تكسل ولا تك غافلا فالندامة العقبى لمن يتكاسل "Bersungguh-sungguhlah, jangan bermalas-malasan dan jangan pula lengah

👳🏻👳‍♀ *Mencintai Ahlul Bait Rasulullah adalah Ciri Ahlus Sunnah..*

AHLUL BAIT Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam memiliki keutamaan dan kemuliaan bagi semua kaum Muslimin, karena Allah Subhanahu Wata’ala memuliakan dan membersihkan mereka dari dosa, mewajibkan kaum Muslimin untuk mencintai mereka di atas semua ras manusia. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzâb [33]: 33) Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman kepada nabi-Nya, “Katakanlah: ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” (QS. Asy-Syûrâ [42]: 23) Artinya, katakan kepada mereka wahai Muhammad, aku tidak menginginkan upah dari kalian semua selain kalian mencintaiku dan mencintai keluargaku. Ahlul Bait adalah keturunan suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang memiliki ikatan nasab, mereka adalah keturunan Fathimah sampai hari kiamat. Demikian yang dijelaskan Imam Nawawi da

59 KATA MUTIARA HABIB UMAR BIN HAFIDZ

1. "Barangsiapa yang tidak duduk bersama orang yang berjaya, mana mungkin dia akan berjaya." -Habib Umar bin Hafidz 2. "Banyak bergurau dan berlawak merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan merupakan tanda dari lemahnya iman." -Habib Umar bin Hafidz 3. "Apabila kita mendoakan orang lain, maka akan hadir malaikat yang mendoakan hal yang sama untuk kita." - Habib Umar bin Hafidz 4. "Rugilah bagi mereka yang berniat untuk melakukan maksiat semula setelah berlalunya Ramadhan." - Habib Umar bin Hafidz 5. "Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya." - Habib Umar bin Hafidz 6. "Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan ALLAH. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingunga