Langsung ke konten utama

HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL HABSYI BERTEMU NABI ﷺ

HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL HABSYI BERTEMU NABI ﷺ .
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
Di waktu umur Habibana 'Ali bin Muhammad al-Habsyi 7 tahun,
Ibunda Beliau memanggil Beliau dan berkata,
"Yaa 'Ali, engkau mau dapat ridho ku di dunia dan akhirat ..?"
"Iya, ya ummii .." Jawab Beliau.
"Kalau engkau mau dapat ridho dariku, ada syaratnya .. !!" Kata ibu Habib 'Ali.
"Apa syaratnya, ummi .. ??"
"Engkau harus bertemu dengan datukmu, Rosulullah ﷺ ." Jawab ummi dia.
Habib 'Ali al-Habsyi yang masih kecil bingung.
Dia tidak mengetahui bagaimana cara untuk bertemu dengan kakeknya.
Mulailah Beliau mencari tahu dan belajar dengan guru-gurunya.
Pergilah Beliau ke salah satu tempat majelis Ulama, kemudian Beliau berkisah tentang
permasalahannya untuk mendapat ridlo ibunya dengan cara seperti tadi.
Lalu gurunya berkata,
"Yaa 'Ali, kalau engkau ingin bertemu dengan Rasulullah ﷺ maka engkau harus
mencintai Beliau ﷺ dahulu dan tak akan ada rasa cinta
jika engkau tak kenal dengan yang di cinta."
Belajarlah Beliau tentang sejarah Baginda Nabi ﷺ .
Tidak hanya itu, setiap orang alim yang ada selalu di tanya tentang masalah ini.
Walhasil, banyaklah guru Beliau.
Ada yang berkisah kalau guru beliau mencapai ribuan orang.
Seiring waktu berjalan, bertambahlah umur Beliau sampai mencapai usia kurang lebih 20 tahun,
Beliau akhirnya bermimpi bertemu kakeknya Nabi ﷺ .
Begitu terbangun dari tidurnya, dia langsung memberitahu ibunya.
"Yaa ummii ... 'Ali sudah bertemu Baginda Rasulullah ﷺ ."
Kata al-Habib' Ali sambil menangis haru.
Tapi, apa jawab Ibunda Beliau .. !!! ??
"Yaa 'Ali, dimana engkau bertemu Dia?"
"Di dalam mimpiku, Ummii." Kata al-Habib 'Ali.
"Yaa 'Ali, pergi engkau dari hadapanku. Engkau bukan anakku ... !!!! "
Menangislah Beliau ... Keinginan hati untuk memberikan sang ibu pupus sudah.
Dalam kegelisahannya, Beliau kembali bertanya kepada guru-gurunya,
namun tak satupun dapat menjawabnya.
Mengapa ibu Beliau justru marah setelah mendapat laporannya tentang mimpinya.
Pada suatu malam Beliau kembali bermunajah untuk dapat bertemu kakeknya Nabi ﷺ .
Larut dalam tangisan tengah malam, al-hasil tidurlah Beliau.
Dan al-Hamdulillah Beliau kembali bertemu dengan kakeknya Nabi ﷺ .
"Yaa Jiddy (Kakek ku), Yaa Rasulullah ﷺ ..
Anakmu ini ingin menanyakan tentang perihal ummii."
Kata al-Habib 'Ali kepada Rasul Allah ﷺ .
"Duhai 'Ali anakku, sampaikan salamku kepada ibumu .."
Jawab Rasulullah ﷺ didalam mimpi Habib' Ali.
Begitu bangun,
Beliau langsung mengetuk pintu kamar umminya sambil menangis tersedu-sedu.
"Duhai Ummii, anakmu telah bertemu lagi dengan Baginda Rasulullah ﷺ dan
Beliau kirim salam kepada Ummii." Kata al-Habib 'Ali.
Tiba-tiba dari kamar, ibunda Beliau keluar dan berkata,
"Yaa 'Ali, kapan dan dimana engkau bertemu datukmu Nabi ﷺ .. ??" Tanya ibu al-Habib' Ali
"Aku bertemu beliau di dalam mimpiku."
Jawab al-Habib 'Ali dengan tangisan yang tak putus-putus.
"Pergi dari hadapanku ya 'Ali ... !!! Engkau bukan anakku .. !! "Jawabnya.
Jawaban sang ibu benar-benar meruntuhkan hati al-Habib 'Ali.
Kemudian pintu kamar ibu al-Habib 'Ali al-Habsyi tertutup lagi, meninggalkan dia seorang diri.
Esok harinya Beliau mengeluh kembali kepada guru-gurunya namun
tak satupun dari mereka yang dapat menenangkan hati Beliau.
Semakin hari kegelisahannya semakin menjadi-jadi, setiap detik setiap saat dia terus-terusan
mengeluh dan bermunajah serta bertawajjuh kepada Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ .
Tibalah suatu malam, Beliau hanyut jauh ke dalam lautan munajah dan
mahabbah yang amat sangat dahsyat kepada Nabi ﷺ .
Kemudian Beliau sujud yang sangat lama, tiba-tiba dalam kondisi sujud Beliau
mendengar suara yang lemah lembut,
"Yaa 'Ali, angkat kepalamu .. !!! Datukmu ada di mata zhohirmu. "
Begitu al-Habib 'Ali al-Habsyi mengangkat kepalanya seraya membuka kedua pelupuk
matanya perlahan-lahan, bergetarlah seluruh tubuh Habibana' Ali. Dia menangis dan berkata,
"Marhaba bikum Yaaa Jiddii, Yaa Rasulullah .."
Ternyata sosok tersebut adalah Rasulullah ﷺ berada di hadapan al-Habib 'Ali.
Kemudian Nabi ﷺ berkata, "Duhai anakku, sampaikan salamku kepada ummi-mu dan
katakan kepadanya kalau aku menunggunya di sini .. !!"
Seolah-olah gempa.
Bergetar sekujur tubuh al-Habib 'Ali al-Habsyi, ia merangkak ke kamar ibundanya.
"Yaa 'Ummi, aku telah bertemu kembali dengan Nabi ﷺ dengan mata zhohirku dan
Beliau menunggu Ummi di kamar' Ali .."
Ibunda Beliau membuka pintu kamarnya seraya berkata,
"Ini baru anakku engkau telah mendapat ridlo dari ku."
Masya Allah .. Inilah didikan dari seorang ibu kepada anaknya untuk mencintai Nabi ﷺ .
Semoga kita di beri taufiq oleh Allah ﷻ untuk meniru dan mengikutinya.
Allahuma Sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim.
Semoga bermanfaat
Silahkan share
Oleh: al-Habib ‘Ali Ridlo bin Luqman al-Kaff
Edisi Menjelang Haul Al Imam Al Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata bahsa arab dan artinya

1. Man jadda wajada - من جدّ وجد "Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya." 2. Man saaro darbi wasola - من سار على الدرب وصل "Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)." 3. Wa maa ladatu illa ba'dat ta'bi - ومااللذّة إلا بعد التعب "Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan." 4. Man yazro' yahsud - من يزرع يحصد "Barang siapa yang menanam pasti akan memetik (mengetam)." 5. lan tarji'al ayyamul lati madhot - لن ترجع الأيّام التي مضت "Tidak akan pernah kembali lagi hari-hari yang telah berlalu." 6. Idza shodaqol azmu wadhohas sabil - إذا صدق العزم وضح السبيل "Jika ada kemauan yang bersungguh-sungguh pasti terbukalah jalannya." 7. Ijhad walaa taksal wa laa taku ghofielan, fan nadaamutul uqba liman yatakaasalu - اجهد ولا تكسل ولا تك غافلا فالندامة العقبى لمن يتكاسل "Bersungguh-sungguhlah, jangan bermalas-malasan dan jangan pula lengah

👳🏻👳‍♀ *Mencintai Ahlul Bait Rasulullah adalah Ciri Ahlus Sunnah..*

AHLUL BAIT Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam memiliki keutamaan dan kemuliaan bagi semua kaum Muslimin, karena Allah Subhanahu Wata’ala memuliakan dan membersihkan mereka dari dosa, mewajibkan kaum Muslimin untuk mencintai mereka di atas semua ras manusia. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzâb [33]: 33) Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman kepada nabi-Nya, “Katakanlah: ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” (QS. Asy-Syûrâ [42]: 23) Artinya, katakan kepada mereka wahai Muhammad, aku tidak menginginkan upah dari kalian semua selain kalian mencintaiku dan mencintai keluargaku. Ahlul Bait adalah keturunan suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang memiliki ikatan nasab, mereka adalah keturunan Fathimah sampai hari kiamat. Demikian yang dijelaskan Imam Nawawi da

59 KATA MUTIARA HABIB UMAR BIN HAFIDZ

1. "Barangsiapa yang tidak duduk bersama orang yang berjaya, mana mungkin dia akan berjaya." -Habib Umar bin Hafidz 2. "Banyak bergurau dan berlawak merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan merupakan tanda dari lemahnya iman." -Habib Umar bin Hafidz 3. "Apabila kita mendoakan orang lain, maka akan hadir malaikat yang mendoakan hal yang sama untuk kita." - Habib Umar bin Hafidz 4. "Rugilah bagi mereka yang berniat untuk melakukan maksiat semula setelah berlalunya Ramadhan." - Habib Umar bin Hafidz 5. "Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya." - Habib Umar bin Hafidz 6. "Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan ALLAH. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingunga