Langsung ke konten utama

IBU HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL HABSYI DI HADAPAN IBUNYA

IBU....
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL HABSYI DI HADAPAN IBUNYA
Salah satu yang membuat al-Habib Ali menjadi besar maqom Beliau
adalah kuatnya kebaktian Serta hormat beliau kepada sang ibu,
bahkan Beliau tidak merasa memiliki harta ataupun barang yang berharga
selagi Ibu Beliau masih hidup padahal al-Habib Ali memiliki harta
yang barokah dan melimpah, semua yang Beliau miliki di manfaatkan
untuk membuat sang ibu ridho dan gembira
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺒﺸﻲ : ﻣﺎ ﺃﺣﺴﺐ ﺍﻧﺎ ﻣﻌﻲ ﺷﻴﺊ ﺍﻭ ﺃﻣﻠﻚ ﺷﻴﺊ ﻭﺃﻣﻲ ﻓﻲ ﻗﻴﺪ ﺍﻟﺤﻴﺎﻩ ﻓﻤﺎ ﺍﻣﻠﻚ ﻛﻠﻪ ﺣﻘﻬﺎ
Al-Habib Ali al-Habsyi berkata:
"Aku tidak merasa memiliki sesuatu atau merasa mempunyai hak atas diriku
selagi ibu masih hidup, karena yang aku miliki semuanya adalah milik ibuku."
Sebuah pelajaran yang berharga,
di zaman ini banyak anak-anak yang sangat pelit terhadap orang tuanya
dan merasa berat jika ingin memberikan sebagian uangnya atau sesuatu,
tapi jika ia memberi teman dekat atau istrinya ia tanpa perhitungan.
Ketahuilah bahwa apa yang kita berikan kepada orang tua adalah hutang
yang akan Allah ﷻ bayar berlipat ganda apalagi ketika orang tua kita telah tiada..
Bahkan Allah ﷻ akan mempersiapkan anak-anak kita yang akan berbakti pada kita
ﺍﻟﺒِﺮُّ ﺳَﻠَﻒ
Berbakti itu adalah laksana hutang
ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪِﻳﻦُ ﺗُﺪَﺍﻥ
Sebagai mana engkau mengutangi maka dengan hal itu engkau akan di bayar.
Jika memberi hutang kebaikan maka akan di bayar kebaikan yang lebih.
Jika kau meberikan kejelekan pada orang tua maka hutang kejelekan dan
rasa pelit itu akan di bayarkan padamu oleh anak-anakmu.
Apakah kita tidak takut di masa kita tua & lemah serta tidak mampu melakukan apa apa,
kemudian datang anak anak kita dengan sifat yang jelek dan mencemoohkan kita,
tidak mau meleyani kita, tidak mau memberikan sedikit uang nya pada kita yang lemah
dan sangat perlu bantuan, atau tidak kah kita takut jika anak anak kita memberi kita
uang yang sangat sedikit dengan lisan yang selalu mencelah kita
dan mengatakan kepada kita.
Yakinlah. Kebahagian anda dunia akherat atas kadar memasrahkannya
semua yang kita miliki pada orang tua maka atas kadar itu juga derajat kita di sisi Allah ﷻ .
Al-Habib Ali al-Habsyi memasrahkan jiwa dan raganya untuk sang ibu, Beliau berkata :
"Jika ibuku membawaku kepasar dan berkata ini adalah budak ku dan aku akan menjualnya..
maka aku ( kata habib Ali ) tidak akan memungkiri di depan orang kalau aku adalah budaknya..
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺒﺸﻲ :
ﻟﻮ ﺇﺩﻋﺖ ﺃﻣﻲ ﺭﻗﻲ ﻭﺧﺮﺟﺖ ﻭﺑﺎﻋﺘﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻣﺎﺑﺎﺃﻧﻜﺮ
ﻳﺎﻟﻠﻪ ﺑﺎﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺣﺘﻰ ﻧﻔﻴﻖ ﻭﻧﻠﺤﻖ ﺍﻟﻔﺮﻳﻖ ...
Mudah mudahan kita mendapat taufiq sehingga
kita bisa di golongkan dengan orang orang sholeh...
ﺁﻣﻴﻦ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺁﻣﻴﻦ ....
Catatan :
Al-Habib Al-Imam Al-Allamah Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi
lahir pada hari Jum’at 24 Syawwal 1259 H/18 November 1843 M di Qasam,
sebuah kota di negeri Hadhramaut. Beliau anak satu satunya pasangan
Al-Imam Al-Arif billah Muhammad bin Husain bin Abdullah Al-Habsyi,
seorang ulama terkemuka yang banyak berdakwah di berbagai tempat,
dan Asy-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Jufri,
wanita shalihah yang amat bijaksana.
Yang menamainya adalah Habib Abdullah bin Husain Bin Thahir, guru ayahnya.
Dari istri yang lain, ayahnya mempunyai empat putra dan
seorang putri, yakni Abdullah, Ahmad, Husain, Syaikh, dan Aminah.
Semoga bermanfaat
Silahkan share
Di nukil dari manaqib " Al-Habib Al-Imam Al-Allamah Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata bahsa arab dan artinya

1. Man jadda wajada - من جدّ وجد "Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya." 2. Man saaro darbi wasola - من سار على الدرب وصل "Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)." 3. Wa maa ladatu illa ba'dat ta'bi - ومااللذّة إلا بعد التعب "Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan." 4. Man yazro' yahsud - من يزرع يحصد "Barang siapa yang menanam pasti akan memetik (mengetam)." 5. lan tarji'al ayyamul lati madhot - لن ترجع الأيّام التي مضت "Tidak akan pernah kembali lagi hari-hari yang telah berlalu." 6. Idza shodaqol azmu wadhohas sabil - إذا صدق العزم وضح السبيل "Jika ada kemauan yang bersungguh-sungguh pasti terbukalah jalannya." 7. Ijhad walaa taksal wa laa taku ghofielan, fan nadaamutul uqba liman yatakaasalu - اجهد ولا تكسل ولا تك غافلا فالندامة العقبى لمن يتكاسل "Bersungguh-sungguhlah, jangan bermalas-malasan dan jangan pula lengah

👳🏻👳‍♀ *Mencintai Ahlul Bait Rasulullah adalah Ciri Ahlus Sunnah..*

AHLUL BAIT Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam memiliki keutamaan dan kemuliaan bagi semua kaum Muslimin, karena Allah Subhanahu Wata’ala memuliakan dan membersihkan mereka dari dosa, mewajibkan kaum Muslimin untuk mencintai mereka di atas semua ras manusia. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzâb [33]: 33) Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman kepada nabi-Nya, “Katakanlah: ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” (QS. Asy-Syûrâ [42]: 23) Artinya, katakan kepada mereka wahai Muhammad, aku tidak menginginkan upah dari kalian semua selain kalian mencintaiku dan mencintai keluargaku. Ahlul Bait adalah keturunan suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang memiliki ikatan nasab, mereka adalah keturunan Fathimah sampai hari kiamat. Demikian yang dijelaskan Imam Nawawi da

59 KATA MUTIARA HABIB UMAR BIN HAFIDZ

1. "Barangsiapa yang tidak duduk bersama orang yang berjaya, mana mungkin dia akan berjaya." -Habib Umar bin Hafidz 2. "Banyak bergurau dan berlawak merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan merupakan tanda dari lemahnya iman." -Habib Umar bin Hafidz 3. "Apabila kita mendoakan orang lain, maka akan hadir malaikat yang mendoakan hal yang sama untuk kita." - Habib Umar bin Hafidz 4. "Rugilah bagi mereka yang berniat untuk melakukan maksiat semula setelah berlalunya Ramadhan." - Habib Umar bin Hafidz 5. "Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya." - Habib Umar bin Hafidz 6. "Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan ALLAH. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingunga