Langsung ke konten utama

YA ALLAH, AKU LELAH JADI IBU


YA ALLAH, AKU LELAH JADI IBU
Cahaya Penuh Kedamaian
----------------------------------------------------

Ada yang pernah merasa seperti itu?

"Ini kerjaan kok ga beres2..."

"Tiap hari kok kaya gini terus..."

"Butuh libur, butuh piknik, butuh me-time, butuh rehat sejenaaak saja..."

"Kalo boleh lari pengen lari aja deh rasanya..."

"Seandainya ada tombol PAUSE untuk semua ini"

Pekerjaan rutinitas seorang Ibu nampak seakan sia-sia dan berulang.

Begitu terus setiap hari. Tidak ada habisnya.

Masih ingat kisah Siti Hajar?
Ibunda Nabi Ismail 'alayhi salam ini berlari bolak balik dari Shofa ke Marwah sampai 7 kali. Berharap di padang gurun yang gersang itu barangkali ada air untuk bayinya yang sedang haus.

Ketemukah airnya? Tidak.

Tetapi lari-larinya Siti Hajar yang "sia-sia" itu ternyata menjadi asbab ridhoNya Allah sehingga memancarlah air zamzam yang sampai sekarang tak pernah surut justru dari jejakan kaki bayi Ismail.

Sia-siakah yang dilakukan sang Ibu? Tidak sama sekali ternyata.

Pekerjaan keIBUan: menyusui, memandikan, ganti popok, menyuapi, and so on.. Memasak, menyapu, mengepel, mencuci, and so on buat yang ga ada ART.. Apalagi yg masih harus lembur pekerjaan kantor buat yang bekerja.
Semua tetek bengek itu seakan terlihat tidak gemerlap, tidak keren, tidak ngeksis... Seakan sia2, ga ada hasil. Tapi yang berlelah2 itu,bisa jadi asbab ridho Allah...

Bisa jadi yg mengantarkan kita ke Jannah...

Tidak terlihat mulia dihadapan penduduk bumi tetapi bisa jadi membahana seantero 'penduduk langit'. Bukankah itu yang lebih penting?

Bukankah doa ibunda mustajab tanpa penghalang ke Allah?

Maka setiap pekerjaan keIBUan itu bisa jadi dzikrullah & doa:

Semoga setiap tetes susu yang mengalir ke bayi ini mengalir pula kesholihan..

Semoga yang memakai baju2 yg kucuci ini selalu menjaga kehormatannya...

Semoga yang memakan hidangan ini diberiNya kesehatan...

Semoga setiap suapan nasi ini menjadikannya anak yang kuat...

Maka..
Mari buat malaikat Raqib sibuk luar biasa mencatat kebaikan2 yang kita upayakan.. Dan jangan sampai malaikat Atid bahkan membuka bukunya.

Allah sebaik2nya pemberi balasan.

Wallahu'alam.

Semoga menjadi pengingat, penyemangat.
==============================

#semangatjadiibuterbaik
#terusmemperbaikidiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata bahsa arab dan artinya

1. Man jadda wajada - من جدّ وجد "Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya." 2. Man saaro darbi wasola - من سار على الدرب وصل "Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)." 3. Wa maa ladatu illa ba'dat ta'bi - ومااللذّة إلا بعد التعب "Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan." 4. Man yazro' yahsud - من يزرع يحصد "Barang siapa yang menanam pasti akan memetik (mengetam)." 5. lan tarji'al ayyamul lati madhot - لن ترجع الأيّام التي مضت "Tidak akan pernah kembali lagi hari-hari yang te...

KALAM ABAH GURU SEKUMPUL TENTANG SHOLAWAT

KALAM ABAH GURU SEKUMPUL TENTANG SHOLAWAT "Orang yang membaca sholawat, maka ia akan merasakan surganya dunia, sebelum merasakan surganya akhirat, dan sholawat Itu penerang hati" "Makhluk tidak bisa cinta dengan Allah kecuali melalui Rasulullah" "Mulai di dunia sampai di alam barzakh tidak ada yang paling nyaman selain makrifat. Supaya lekas makrifat perbanyaklah sholawat" "Sebaik-baik dan seindah-indah lamunan / khayalan, ialah menghadirkan kekasih hati (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam)" "Akhir zaman yang seperti ini jalan yang paling mudah menuju hadhrot Allah adalah dengan memperbanyak sholawat" "Aku dijalankan guruku di jalan sholawat, maka aku juga menjalankan muridku di jalan sholawat (memperbanyak baca sholawat)" "Orang yang bersholawat berarti orang itu telah menyebut kekasih Allah maka orang itu sama saja berdzikir/menyebut Allah tanpa hijab" "Memuji Rasulullah adalah jalan y...

Biografi Habib Abdullah bin Muhammad bin Syahab

Beliau seorang yang sangat alim, berwibawa dan tawadhu. Dan Beliau termasuk A’yanil bilad Tariem (Tokoh-tokoh Habaib Tarim). Dan Beliau juga lah yang sering dijuluki Sang “Ainu Tariem” – Matanya Kota Tarim al Ghanna. Usia Beliau sekitar 70-an, putra dari Al-Allamah Habib Muhammad, dan cucu dari Al-Allamah Habib Alwi bin Abdullah bin Shahabuddin, dipercaya telah mencapai maqam atau tingkatan yang sangat tinggi sebagai seorang sufi. Seperti juga ayah, kakek, serta kakek buyutnya, beliau termasuk orang yang dekat dan begitu cinta kepad Rasulullah saw. Sehingga tak ada tindakan-tindakannya yang tidak mengacu pada perilaku Nabi saw. Beliau sering diundang ke Indonesia, melalui para ulama dan habaib, dan jawaban Beliau selalu: ”Saya menunggu perintah saja!” ( Maksud dari perkataan Beliau ialah menunggu perintah dari ROSULULLAH Saw secara langsung ), karena beliau sering berdialog dengan baginda Rasul Saw. Beliau biasa didatangi para Ulama yang hendak b...